Posts

OPINI-JOKER, KITA, DAN ABSENNYA NEGARA

Joker, Kita, dan Absennya Negara Oleh : Masbahur Roziqi Penulis adalah guru bimbingan dan konseling SMA Negeri 2 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Film Joker menghentak dunia. Simbol tokoh antagonis ini kembali menyapa masyarakat. Namun kali ini bukan sebagai utuh tokoh jahat saja. Melainkan menelisik akar munculnya kejahatan dalam dirinya. Kejahatan yang sebenarnya berasal dari perlakuan masyarakat di sekitarnya. Masyarakat seperti kita yang hidup penuh interaksi. Walau pun tanpa kita sadari interaksi tersebut mulai terasa hampa. Interaksi hampa dan menyakitkan. Itu lah yang saya tangkap usai melihat film Joker. Sebelum menjadi Joker, dia adalah seorang laki-laki sederhana bernama Arthur. Dia merawat ibunya seorang diri. Bekerja sebagai badut menghibur banyak orang untuk mendapatkan penghasilan. Dalam kesehariannya dia memegang teguh pesan ibunya untuk selalu tersenyum dan tertawa. Meskipun dalam hidup akan banyak tantangan dan ketidakadilan yang dia hadapi. Benar saja, dalam f

Opini-Urgensi RUU PKS

Urgensi RUU PKS Oleh : Masbahur Roziqi Saya ingin menulis langsung pada intinya. RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) sangat urgen disahkan DPR. Kebijakan pencabutan RUU ini dari prolegnas prioritas 2020 perlu peninjauan ulang. Jika gagal memperjuangkan ini, akan banyak hati korban yang terluka. Dapat menjadi preseden buruk pula ketika kelak muncul korban baru. Mereka tidak akan terlindungi instrumen RUU ini. Miris. Mengapa saya mendukung pengesahan RUU PKS ini? Karena poin-poin di dalamnya mencerminkan perlindungan pada korban kekerasan seksual. Serta hukuman maksimal bagi para pelaku kekerasan seksual. Tentu ini hal yang patut saya dukung. Termasuk silakan para pembaca juga dukung. Tidak ada ruginya mendukung sebuah gerakan yang bertujuan melindungi harkat martabat manusia. Melindungi dari kekejaman kekerasan seksual. Kasus nyata kekerasan seksual juga tampak pada pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan M. Thohir kepada bocah lima tahun, Ri,   di desa Tanggulangin, Kecam

Opini-Paradigma ideal Pembangunan Fisik Sekolah

Paradigma Ideal Pembangunan Fisik Sekolah Oleh : Masbahur Roziqi Penulis adalah wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana SMA Negeri 2 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Headline Jawa Pos Radar Bromo kemarin (08/02/2020) membuat saya trenyuh. Yakn kondisi SDN Resongo IV Kecamatan Kuripan Kabupaten Probolinggo. Kondisi tiga ruang kelas sekolah nyaris ambruk. Atap plafon banyak yang ambrol. Kondisi genting bergelombang. Kayu utama yang menopang atap bangunan rapuh. Penyebabnya gedung sudah tua. Ditambah intensitas hujan yang sering terjadi. Sewaktu-waktu jika kondisi ini dibiarkan akan membuat gedung ini bisa ambruk. Pastinya juga akan membahayakan peserta didik. Sarana gedung sekolah tentu menjadi prasyarat utama terlaksananya pendidikan dengan baik. Kondisi yang prima akan membuat peserta didik aman, nyaman dalam melaksanakan pembelajaran. Demikian pula dengan bapak dan ibu guru yang mendidik mereka. Tidak akan was was, sampai harus memakai helm ke dalam kelas. Harapan yang tent

Opini-Pendidikan Ambyar Ala Didi Kempot

Pendidikan Ambyar Ala Didi Kempot Oleh : Masbahur Roziqi Penulis adalah guru bimbingan dan konseling SMA Negeri 2 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Didi Kempot telah tiada. Tepat tanggal 5 Mei 2020 lalu beliau wafat. Penyanyi campursari legendaris tersebut meninggalkan banyak karya. Lagu-lagunya menggugah lautan massa. Tua muda larut dalam nyanyiannya. Bahkan para sobat ambyar, nama fans Didi Kempot, mayoritas terdiri dari generasi milenial. Lagunya sukses membius anak-anak muda tersebut. Anak-anak muda yang pernah mengalami sejarah patah hati. Namun siapa sangka, Didi Kempot juga bagian dari pejuang pendidikan. Saya namakan pendidikan ambyar. Pendidikan berbasis pada lagu patah hati dan kesedihan. Patah hati yang membuat ambyar jiwa dan fisik. Formula pendidikannya ada pada lagu Didi Kempot. Ya, pendidikan tidak melulu harus berasal dari bapak ibu guru berseragam formal di kelas. Melainkan juga bisa berasal dari seniman seperti Didi Kempot. Merdeka belajar. Itu lah semangatnya.

Opini-Perlindungan Anak dalam Pembelajaran Daring

Perlindungan Anak dalam Pembelajaran Daring (Catatan Hari Pendidikan Nasional) Oleh : Masbahur Roziqi Penulis adalah guru bimbingan dan konseling SMA Negeri 2 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Makna hari pendidikan nasional tahun ini bisa seperti ini: Capek. Jenuh. Tugas numpuk. Tiga kata ini menjadi perwakilan perasaan peserta didik saat ini. Saat melalui kegiatan belajar daring. Dominan mengerjakan tugas. Ada materi. Tapi biasanya hanya berupa file. Atau foto materi di bahan ajar. Belum lagi kalau materinya video. Harus mengunduh. Tidak jarang ruang penyimpanan habis. Bahkan pulsanya habis. Orang tua mengeluh. Anak turut merengek. Tanpa kuota tidak bisa belajar daring. Tidak belajar daring, maka dianggap tidak belajar. Rumit. Pengantar tadi pas menjlentrehkan kondisi belajar daring kali ini. Kita bisa melihat pada survei terbaru Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ada 246 pengadu, dan 1700 responden pembanding. Hasilnya; 73,2 persen tugasnya berat, 77,8 persen tugas men

Opini-Nasgor Cak Mad

Nasgor Cak Mad Melawan Keruwetan Pandemi Oleh : Masbahur Roziqi Penulis adalah guru bimbingan dan konseling SMA Negeri 2 Kraksaan sekaligus penikmat Nasgor Cak Mad Namanya Cak Mad. Penjual nasi goreng (nasgor) sebelah timur DNC Car Wash Probolinggo. Nasgornya mantap. Enak sekali. Dia meramu nasgornya dengan cespleng. Mulai menuangkan bumbu hingga menggoreng pada wajan, dia lakukan dengan cekatan. Dan, hmm, nasgornya terbukti maknyus. Sebenarnya Cak Mad bagian dari korban pandemi covid-19. Dia terkena dampak dirumahkan oleh tempatnya bekerja. Tidak masuk kerja dan mendapat upah tidak penuh. Belum ada kabar lagi kapan akan dipanggil kembali. Dia menjadi salah satu dari gelombang ribuan orang yang tiba-tiba tidak lagi bekerja. Namun Cak Mad melawan. Dia tidak sudi menjadi korban pandemi lama-lama. Boleh satu dua bulan dia rehat. Tidak bekerja. Biasanya bekerja hingga larut malam. Kemudian tidak lagi. Nafkah kepada keluarga harus terus mengalir. Dia memutuskan tetap berdaya. Tida

Resensi-Lelucon Para Koruptor

Image
Lelucon Para Koruptor   PERESENSI: MASBAHUR ROZIQI   Guru bimbingan dan konseling SMK Negeri 1 Probolinggo, Kota Probolinggo, Jawa Timur   Menertawakan koruptor menjadi misi utama penulis buku ini. Koruptor yang telah banyak merampok uang rakyat, dikupas habis, ditelanjangi kisahnya dalam buku ini. Penulis dengan gamblang mengungkapkan realitas yang dialami koruptor. Tentu dengan bahasa jenaka. Tidak menghakimi namun membuat ironi. Buku ini rasanya renyah. Penuh dengan bumbu jenaka. Pada pengantar bukunya, sang penulis pengantar mengutip beberapa kutipan dalam buku. Semuanya sindiran terhadap koruptor. Dari yang paling manis, hingga paling pedas. Semuanya dengan bahasa ringan. Enak dicerna. Keseluruhan buku ini terdiri atas 12 bagian. Tiap bagian berisi kisah yang menyangkut peristiwa yang dialami para koruptor. Baik koruptor kelas teri, hingga kelas kakap. Namun tidak semua menceritakan tentang koruptor secara eksplisit. Cerita koruptor secara eksplisit diceritakan p